Home » Strategi Procurement: Lebih Baik Satu Supplier atau Banyak?

Strategi Procurement: Lebih Baik Satu Supplier atau Banyak?

Bagaimana Memilih Strategi Procurement yang Tepat

Dalam dunia bisnis, pemilihan strategi procurement yang tepat sangat berpengaruh terhadap efisiensi operasional dan keberlanjutan perusahaan.

Salah satu keputusan penting dalam strategi procurement adalah apakah lebih baik menggunakan satu supplier (single supplier) atau beberapa supplier (multiple supplier).

Masing-masing pilihan memiliki keuntungan dan risikonya sendiri. Oleh karena itu, penting untuk memahami faktor-faktor yang harus dipertimbangkan sebelum mengambil keputusan.

Keuntungan dan Risiko Menggunakan Single Supplier

Keuntungan dan Risiko Menggunakan Single Supplier

Menggunakan satu supplier memiliki beberapa keuntungan utama.

Pertama, perusahaan dapat menjalin hubungan bisnis yang lebih erat dengan supplier, yang sering kali menghasilkan harga yang lebih kompetitif dan layanan yang lebih baik.

Dengan volume pembelian yang besar, perusahaan juga dapat memperoleh diskon eksklusif serta prioritas dalam pengiriman barang.

Selain itu, menggunakan single supplier dapat menyederhanakan manajemen rantai pasok (supply chain management).

Proses administrasi dan negosiasi menjadi lebih mudah karena hanya berurusan dengan satu pihak. Hal ini dapat menghemat waktu dan biaya operasional.

Namun, strategi procurement dengan satu supplier juga memiliki risiko.

Ketergantungan penuh pada satu vendor bisa menjadi bumerang jika terjadi gangguan pasokan, seperti keterlambatan produksi, kenaikan harga secara tiba-tiba, atau bahkan kebangkrutan supplier.

Jika tidak memiliki alternatif, perusahaan bisa mengalami gangguan operasional yang serius.

Baca Juga: Sudah Benarkah Sistem Pengadaan Anda? Cek 5 Tanda Ini!

Keuntungan dan Risiko Menggunakan Multiple Supplier

Keuntungan dan Risiko Menggunakan Multiple Supplier

Sebaliknya, menggunakan multiple supplier dapat mengurangi risiko ketergantungan pada satu sumber.

Jika satu supplier mengalami kendala, perusahaan masih memiliki alternatif untuk menjaga kelangsungan operasional.

Selain itu, keberadaan beberapa supplier dapat meningkatkan daya tawar perusahaan dalam negosiasi harga dan kontrak.

Diversifikasi supplier juga memberikan fleksibilitas lebih besar dalam memenuhi permintaan pasar yang fluktuatif.

Perusahaan bisa memilih supplier yang paling sesuai dengan kebutuhan spesifik, baik dari segi harga, kualitas, maupun waktu pengiriman.

Namun, strategi procurement dengan multiple supplier juga memiliki tantangan tersendiri.

Manajemen rantai pasok menjadi lebih kompleks karena harus berkoordinasi dengan lebih banyak vendor.

Proses administrasi, negosiasi kontrak, dan pengawasan kualitas juga menjadi lebih rumit, yang bisa meningkatkan biaya operasional.

Baca Juga: Analisis SWOT dalam Procurement: Contoh dan Cara Penerapannya

Bagaimana Memilih Strategi Procurement yang Tepat?

Pemilihan antara single supplier dan multiple supplier bergantung pada berbagai faktor, seperti jenis industri, tingkat risiko yang bisa ditoleransi, serta kebutuhan spesifik perusahaan.

Berikut beberapa pertimbangan utama:

  1. Jenis Produk atau Layanan: Jika produk yang dibutuhkan sangat spesifik dan hanya dapat disediakan oleh satu vendor, menggunakan single supplier bisa menjadi pilihan yang lebih praktis. Namun, jika produk tersedia di banyak vendor, menggunakan multiple supplier bisa lebih menguntungkan.
  2. Risiko Supply Chain: Jika perusahaan beroperasi dalam industri dengan risiko tinggi terhadap gangguan pasokan, seperti manufaktur atau sektor kesehatan, memiliki multiple supplier lebih disarankan untuk memastikan keberlanjutan operasional.
  3. Biaya dan Efisiensi: Menggunakan single supplier bisa lebih hemat biaya karena adanya diskon volume dan pengurangan biaya administrasi. Namun, jika risiko ketergantungan terlalu tinggi, diversifikasi supplier tetap menjadi pilihan yang lebih aman.
  4. Hubungan dengan Supplier: Jika perusahaan ingin membangun hubungan jangka panjang dengan supplier dan mendapatkan layanan eksklusif, strategi procurement dengan single supplier bisa lebih efektif.

Baca Juga: 7 Faktor Keberhasilan Strategi Negosiasi dalam Procurement

Tidak ada strategi procurement yang benar-benar lebih baik dari yang lain.

Pemilihan antara single supplier atau multiple supplier harus disesuaikan dengan kebutuhan dan strategi bisnis perusahaan.

Jika perusahaan mengutamakan efisiensi dan penghematan biaya, single supplier bisa menjadi pilihan yang tepat.

Namun, jika ingin mengurangi risiko gangguan pasokan dan meningkatkan fleksibilitas, menggunakan multiple supplier bisa menjadi solusi terbaik.

Dengan memahami keuntungan dan risiko dari masing-masing pilihan, perusahaan dapat menyusun strategi procurement yang optimal untuk mendukung pertumbuhan bisnis secara berkelanjutan.

Referensi:

  • https://www.nibusinessinfo.co.uk/content/choose-between-single-or-multiple-supplier-strategy
  • https://aavenir.com/the-pros-and-cons-of-single-vs-multiple-supplier-sourcing-strategies/
  • https://www.bluelinkerp.com/blog/supplier-strategy/