Mari, Tetap Maknai Hari Sumpah Pemuda Demi Persatuan Indonesia!

Memasuki bulan Oktober, bagaimanakah keadaan kalender yang duduk di meja Anda kini? Ada berapa banyak tanggal merah pada bulan ini? Apakah sesuai dengan harapan Anda? Rasa-rasanya agak tidak sesuai harapan, ya.

By the way, hari peringatan apa, sih, yang identik dengan bulan Oktober menurut Anda? Apakah yang terlintas di benak Anda adalah Hari Sumpah Pemuda yang diperingati pada 28 Oktober ini? Oktober memang identik dengan hari besar yang satu ini.

Terlebih, karena mengenyam pendidikan dan mengikuti pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dulu, tentu Anda sudah mengenal hari bersejarah ini sejak kecil. Anda masih hafal isinya, tidak?

Sejarah Hari Sumpah Pemuda

Hari ini ditujukan untuk memperingati kejadian yang terjadi puluhan tahun silam, tepatnya pada tahun 1928 di Batavia (Jakarta). Sumpah Pemuda sendiri ialah keputusan dari Kongres Pemuda kedua.

Sumpah Pemuda mempertegas cita-cita para pemuda untuk memiliki tiga hal, yaitu “tanah air Indonesia”, “bangsa Indonesia”, dan “bahasa Indonesia”. Dahulu, perjuangan bangsa Indonesia seringkali tidak maksimum karena perjuangannya yang bersifat kedaerahan atau tidak bersatu.

Sumpah Pemuda berperan penting dalam menyatukan para pemuda Indonesia yang kala itu terbagi dalam beberapa organisasi seperti Jong Java, Jong Soematra, Jong Islamieten Bond, Jong Celebes, Pemuda Kaum Betawi, Perhimpunan Pelajar-pelajar Indonesia, dan lain-lain demi kemerdekaan.

Sumpah Pemuda dapat dipahami sebagai pembentuk nasionalisme Indonesia dengan berupa konseptualisasi yang mengutamakan solidaritas dan kepentingan bersama lebih daripada primordialisme, agama, maupun suku.

Makna Sumpah Pemuda Masa Kini

Kemudian, muncul pertanyaan, bagaimanakah cara memaknai Sumpah Pemuda di zaman sekarang ini, saat tidak ada lagi penjajah di tanah ibu pertiwi ini?

Di negara kita yang sudah merdeka ini, Hari Sumpah Pemuda bukan lagi persatuan rakyat Indonesia untuk mengusir penjajah, melainkan saat bagi rakyat Indonesia mencari cara untuk memajukan negara.

Pada tahun 2017 lalu, Presiden Indonesia memiliki cara sendiri dalam memperingati Hari Sumpah Pemuda. Peringatannya dilaksanakan di Istana Bogor dengan menjadikan tamannya menjadi tempat duduk-duduk santai bagi orang-orang untuk singgah dan saling berbagi wawasan maupun pengalaman di sana.

Presiden Joko Widodo datang ke lokasi acara tersebut dengan menaiki sepeda. Acara peringatan Hari Sumpah Pemuda itu dihadiri oleh ratusan generasi muda yang telah sengaja diundang sebelumnya, juga pemuda-pemuda berprestasi yang telah menghasilkan pencapaian tingkat dunia.

Mengutip koordinator acara tersebut, hal ini dilakukan untuk merayakan kekuatan anak muda ke depan. Tidak hanya saling berbagi hal-hal baru, anak muda yang hadir juga menyampaikan komitmen mereka untuk masa yang akan datang. Komitmen tersebut disusun oleh anak-anak muda juga yang telah dipilih secara khusus oleh tim dari Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf).

Bukan Hanya Milik Anak Muda

Lantas, apakah Hari Sumpah Pemuda hanya berlaku bagi anak-anak muda saja?

Tentu saja tidak. Anda tidak perlu ragu bila Anda merasa bukan lagi merupakan bagian dari anak muda. Bagian dari anak muda ataupun tidak, Anda tetap bisa mengambil bagian dalam memajukan Indonesia.

Tanpa perlu bersusah payah memutar otak untuk mencari cara dalam rangka turut memajukan negara, Anda bisa berkontribusi sesuai porsi Anda sendiri dengan melakukan pekerjaan Anda saat ini dengan sebaik mungkin. Anda yang berkecimpung dalam dunia kreatif dapat memaksimalkan karya. Anda yang berada di dunia bisnis dapat membantu memajukan ekonomi negara, dan lain-lain.

Mari, kita majukan Indonesia dengan bersatu dan menciptakan generasi penerus bangsa yang baik dan bermoral. Semangat dan salam persatuan Indonesia! 

Acuan:

(ED)