Tahun baru adalah musim libur yang paling disenangi di dunia. Kenapa? Sebab, selain dapat menikmati pertunjukan kembang api, kumpul bareng keluarga sambil bakar-bakaran, countdown waktu pergantian tahun hingga rencana liburan yang sudah disusun dari jauh hari merupakan hal yang menyenangkan.
Nah, apakah Anda salah satu yang sedang menikmati liburan menyambut tahun baru? Namun, apakah Anda sudah mengetahui bagaimana sejarah perayaan tahun baru? Juga beberapa tradisi perayaan di berbagai belahan dunia? Yuk, kita simak!
Sejarah Tahun Baru
Pada awal peradaban Romawi, salah satu pendiri bernama Romulus menciptakan perhitungan bahwa satu tahun kalender memiliki 10 bulan atau 304 hari dimana awal tahun baru bertepatan dengan vernal equinox (titik musim semi matahari).
Setelah sekian abad berlalu, sinkronisasi dengan matahari menjadi tidak sesuai. Julius Caesar (46 SM) meminta bantuan Sosigenes, seorang astronom berasal Alexandria dan kembali melakukan perhitungan menjadi 365 dan ¼ hari, Caesar juga meminta untuk melakukan penambahan 67 hari untuk membuat 46 SM. Bahkan, Julius menambahkan satu hari dalam periode 4 tahun sekali pada bulan Februari.
Perubahan lain yaitu penetapan 1 Januari sebagai hari pertama di setiap tahunnya. Hal tersebut dimaksudkan sebagai rasa hormat kepada Dewa Janus, dewa berwajah dua yang memiliki karakteristik dapat melihat masa lalu dan masa depan.
Perayaan tersebut dirayakan dengan pemberian persembahan kepada Dewa Janus, bertukar hadiah, serta menghiasi rumah untuk berpesta. Sebelum dibunuh, Julius Caesar mengganti nama bulan Quintilis menjadi Julius (Juli) dan bulan Sextilis berubah menjadi bulan Augustus.
Hingga saat ini, penetapan awal tahun baru pada 1 Januari dan dirayakan di seluruh dunia dengan berbagai macam tradisi dan budaya di beberapa negara seperti:
1. Yunani
Saat tahun baru, masyarakat Yunani memiliki tradisi menggantung bawang di pintu rumah sebagai simbol kelahiran kembali di tahun yang baru. Kemudian pada pagi hari, orang tua membangunkan anak-anak dengan mengetuk kepala mereka menggunakan bawang.
2. Filipina
Akan terdapat banyak koin hampir di seluruh Filipina di malam tahun baru yang melambangkan kemakmuran di tahun yang akan datang. Orang-orang akan menyuguhkan banyak buah terutama anggur yang akan dimakan tepat di jam 12. Masyarakat Filipina juga akan mengenakan baju polkadot sebagai salah satu budaya untuk mendapat keberuntungan di tahun yang baru.
3. Denmark
Ada tradisi unik berasal dari warga Denmark saat tahun baru, lho. Mereka biasanya melemparkan piring dan gelas tua ke pintu rumah untuk mengusir roh jahat. Ada juga kegiatan “melompat” ke Januari dari kursi di tengah malam berharap mendapat keberuntungan.
4. Finlandia
Masyarakat Finlandia dapat memprediksi kejadian yang akan dihadapi di tahun baru dengan memasukkan timah cair ke dalam wadah berisi air. Setelah mengalami pengerasan, timah akan terlihat jika berbentuk jantung atau cincin berarti pernikahan, kapal sebagai prediksi perjalanan atau berbentuk babi yang menyatakan akan tersedia banyak pasokan makanan.
5. New York
Sejak tahun 1907, New York selalu menyelenggarakan acara Times Square Ball Drop, yakni sebuah bola raksasa yang diletakkan di ujung tiang setinggi 43 meter. Dengan hitungan mundur, bola akan diturunkan untuk menandai dimulainya tahun yang baru. Acara ball drop ini merupakan salah satu perayaan tahun baru yang paling populer di dunia.
Kalau di Indonesia sendiri, perayaan tahun baru identik dengan BBQ alias bakar-bakaran seperti bakar ikan, jagung, atau ayam serta pertunjukan kembang api dan konser musik di banyak titik tempat wisata yang ada.
Akhir kata, Procura Blog mengucapkan selamat tahun baru! Semoga di tahun 2019 nanti, kesuksesan Anda dan perusahaan makin berlimpah!
Sumber:
- https://mic.com/articles/163481/how-did-new-year-s-eve-start-the-history-and-tradition-explained#.dyIt7kegf
- https://www.history.com/this-day-in-history/new-years-day
- https://worldstrides.com/blog/2016/12/9-new-years-traditions-cultures-around-world/
(MS)