#WeeklyMeetingProcurA, Cara Mengembangkan Diri dan Berinteraksi dengan Orang Lain

Halo #SobatProcurA! Selamat beraktivitas di hari ini.

Jumat lalu (15/11/19), tim yang melakukan presentasi pada kegiatan #WeeklyMeetingProcurA adalah Aesthesia Nurasih. Tim yang biasa disapa Aes ini merupakan Business Analyst di ProcurA. Pada kesempatan #WeeklyMeetingProcurA kali ini, Aes menjelaskan tentang pengembangan diri dan bagaimana seseorang berinteraksi dengan sekelilingnya?

Menurut Aes, Salah satu pengembangan diri dapat dilihat dari cara membangun habit yang baik. Jika Sobat ingin mencapai goals dalam hidup, maka Sobat dapat memulainya dengan memahami habit atau kebiasaan baik dan buruk yang Sobat lakukan setiap harinya. Kebiasaan tersebut dapat muncul melalui beberapa step, pertama informasi, informasi yang Sobat dapat itulah awal mula dari kebiasaan yang ada pada diri kita, baik itu informasi baik ataupun buruk, informasi ini akan menjadi sebuah pola pikir, pola pikir menuntun Sobat untuk menjadikan itu suatu tindakan, tindakan yang akhirnya Sobat lakukan secara berulang setiap harinya sehingga berubah menjadi sebuah kebiasaan. 

Baca Juga: 6 Quote Penyemangat Akhir Tahun

Goals yang sudah Sobat susun akan mudah terwujud ketika Sobat mampu memahami dan menyadari kebiasaan baik dan buruk Sobat sendiri, manakah kebiasaan yang harus diubah atau ditingkatkan dan manakah kebiasaan yang harus dipertahankan?

Untuk mencapai goals, pasti tidak lepas dari interaksi dengan orang lain. Sobat membutuhkan peran orang lain untuk membantu Sobat mencapai goals. Komunikasi menjadi momok paling besar terjadinya masalah ketika Sobat berinteraksi dengan orang lain. Oleh karena itu, mampu memahami personality diri sendiri dan orang lain menjadi hal yang perlu dilakukan. Personality  terdiri dari dominance, extroversion, patience, dan conformity. Ketika kita tau personality atau kepribadian diri kita dan orang lain, interaksi akan menjadi lebih mudah.

Baca Juga: #WeeklyMeetingProcurA, Apa Itu Emphatic Listening?

Aes juga memberikan contoh, yaitu ketika Sobat sadar bahwa diri Sobat memiliki kepribadian dominan dan lawan bicara juga memiliki kepribadian dominan, tentu saja Sobat tidak bisa  menjadi orang dominan karena pada posisi ini Sobat seharusnya mendengarkan (listening). Namun, mendengarkan di sini bukan hanya mendengarkan saja, Sobat juga perlu memahami lawan bicara.

“Mengetahui kepribadian orang lain membantu kita berinteraksi dengan orang lain, sedangkan mengetahui kepribadian diri sendiri menjadikan alarm atau batas pengontrolan diri ketika berinteraksi dengan orang lain,” ujar Aes.

Ketika komunikasi dengan orang lain menjadi hal yang perlu diperhatikan, memahami bagaimana perilaku komunikasi pun menjadi cukup penting, loh Sobat. Perilaku komunikasi sendiri ada  berbagai macam, yaitu passif, agressif, dan assertif.

1. Passif

Yang dimaksud dengan passif adalah dengan menunjukkan “saya tidak oke” dan “kamu oke”. Isi pikirannya menghindari menyakiti hati orang lain atau membuat marah orang lain. Berusaha memperoleh persetujuan orang lain.                                 

2. Agressif

Yang dimaksud dengan agressif adalah dengan menunjukkan bahwa “saya oke” dan “kamu tidak oke”. Isi pikirannya hanya peduli dengan tercapainya tujuan diri.

3. Assertif

Yang dimaksud dengan assertif, yaitu dengan menunjukkan bahwa “saya oke” dan “kamu oke”. Isi pikirannya fokus pada kekuatan dan kelemahan orang lain tanpa menjatuhkan diri sendiri.

Setiap manusia memiliki goals-nya sendiri-sendiri, terkadang hal yang tidak Sobat pahami adalah mengapa begitu sulit goals itu tercapai. Ketika Sobat sudah mulai mengetahui diri sendiri, dengan mencari tahu kebiasaan baik dan buruk, menjadikan Sobat mampu mencapai target atau bahkan memahami kebiasaan Sobat, goals awal bisa menjadi berubah karena tujuan kita tidak tepat untuk diri kita. Pastinya, sebuah goals tidak bisa dilakukan seorang diri, peran orang lain pun menjadi hal yang perlu diperhatikan.

Baca Juga: 5 Buku Bacaan Inspiratif untuk Mengawali Tahun Baru

Jika Sobat sudah mulai berkomunikasi secara langsung dengan orang lain, maka Sobat akan memahami bahwa cara berkomunikasi yang baik dan benar menjadi hal yang sangat penting. Sobat tidak bisa memaksa orang lain untuk mengerti Sobat, tetapi sebuah poin besar yang harus Sobat sadari bahwa kita harus mampu memahami orang lain. 

Ketika kita dipaksa memahami orang lain, terkadang kita tidak bisa menjadi diri kita sendiri seutuhnya. Menjadi ringan ketika kita paham tujuan kita, jadi kita tau manakah lingkungan yang harus kita jaga dan mana yang harus kita tinggalkan. Ya, pasti sangat melelahkan mengurus banyak rasa. Carilah support system-mu yaa, karena mereka yang menjadikan hari hari mu tidak begitu melelahkan. Bersama support system-mu, bersedihlah bersama dan berbahagialah bersama. 

 


Tentang ProcurA:

ProcurA menyediakan software eProcurement yang dapat memudahkan kegiatan pengadaan barang/jasa di perusahaan Anda. Segera jadwalkan demo dengan mengirim email ke info@procura.id atau situs web ProcurA untuk informasi lebih lanjut.

Jadwalkan demo ProcurA solusi eprocurement indonesia