Tender adalah proses pengadaan barang atau jasa yang dilakukan oleh pemerintah atau swasta dengan cara mengundang penyedia barang atau jasa untuk mengajukan penawaran. Tender bertujuan untuk mendapatkan barang atau jasa yang berkualitas dengan harga yang kompetitif. Ada dua jenis tender yang umum digunakan, yaitu tender terbuka dan tender tertutup. Lantas, apa saja perbedaan tender terbuka dan tertutup? Simak penjelasannya berikut ini!
Pengertian dan Perbedaan Tender Terbuka dan Tertutup
Tender terbuka adalah tender yang diikuti oleh siapa saja yang memenuhi syarat dan persyaratan yang ditetapkan oleh penyelenggara tender. Tender terbuka bersifat transparan dan kompetitif, karena semua peserta tender memiliki kesempatan yang sama untuk menawarkan barang atau jasa yang dibutuhkan. Tender terbuka biasanya dilakukan untuk pengadaan barang atau jasa yang berskala besar, kompleks, atau strategis.
Tender tertutup adalah tender yang diikuti oleh sejumlah peserta tender yang telah ditentukan atau diundang oleh penyelenggara tender. Tender tertutup bersifat eksklusif dan selektif, karena hanya peserta tender yang dipilih yang dapat mengajukan penawaran. Tender tertutup biasanya dilakukan untuk pengadaan barang atau jasa yang berskala kecil, sederhana, atau rahasia.
Baca Juga: 10 Langkah dalam Proses Tender yang Harus Anda Ketahui
Perbedaan Tender Terbuka dan Tender Tertutup: Proses, Biaya hingga Hasil
Perbedaan antara tender terbuka dan tender tertutup dapat dilihat dari segi proses, persaingan, biaya, waktu, dan hasilnya. Berikut adalah beberapa perbedaan utama antara kedua jenis tender tersebut:
-
Proses
Tender terbuka membutuhkan proses yang lebih panjang dan rumit, karena melibatkan banyak tahapan, seperti pengumuman, pendaftaran, pra-kualifikasi, penjelasan teknis, pembukaan penawaran, evaluasi, negosiasi, dan penetapan pemenang. Tender tertutup membutuhkan proses yang lebih singkat dan sederhana, karena hanya melibatkan beberapa tahapan, seperti undangan, penjelasan teknis, pembukaan penawaran, evaluasi, dan penetapan pemenang.
-
Persaingan
Tender terbuka memiliki tingkat persaingan yang lebih tinggi, karena jumlah peserta tender yang banyak dan bervariasi. Tender terbuka juga lebih rentan terhadap praktik-praktik tidak sehat, seperti kolusi, korupsi, atau manipulasi. Tender tertutup memiliki tingkat persaingan yang lebih rendah, karena jumlah peserta tender yang sedikit dan homogen. Tender tertutup juga lebih terhindar dari praktik-praktik tidak sehat, karena adanya hubungan kepercayaan antara penyelenggara dan peserta tender.
-
Biaya
Tender terbuka membutuhkan biaya yang lebih besar, baik bagi penyelenggara maupun peserta tender. Penyelenggara tender harus mengeluarkan biaya untuk membuat dokumen-dokumen tender, mengadakan sosialisasi dan publikasi, menyediakan fasilitas dan perlengkapan, serta membayar tim evaluasi.
Peserta tender harus mengeluarkan biaya untuk membuat dokumen-dokumen penawaran, mengurus administrasi dan legalitas, serta melakukan survei lapangan dan studi kelayakan. Tender tertutup membutuhkan biaya yang lebih kecil, baik bagi penyelenggara maupun peserta tender.
Penyelenggara tender hanya perlu mengeluarkan biaya untuk membuat dokumen-dokumen undangan dan evaluasi. Peserta tender hanya perlu mengeluarkan biaya untuk membuat dokumen-dokumen penawaran.
Baca Juga: Perbedaan Tender dan Lelang, Cek di Sini!
-
Waktu
Tender terbuka membutuhkan waktu yang lebih lama, baik bagi penyelenggara maupun peserta tender. Penyelenggara tender harus menyiapkan waktu untuk melakukan semua tahapan proses tender dengan cermat dan teliti.
Peserta tender harus menyiapkan waktu untuk menyiapkan semua dokumen-dokumen penawaran dengan lengkap dan akurat. Tender tertutup membutuhkan waktu yang lebih singkat, baik bagi penyelenggara maupun peserta tender.
Penyelenggara tender hanya perlu menyiapkan waktu untuk melakukan beberapa tahapan proses tender dengan cepat dan efisien. Peserta tender hanya perlu menyiapkan waktu untuk menyiapkan dokumen-dokumen penawaran dengan esensial dan relevan.
-
Hasil
Tender terbuka memiliki hasil yang lebih optimal, karena dapat menghasilkan barang atau jasa yang berkualitas dengan harga yang kompetitif. Tender terbuka juga lebih dapat memenuhi kebutuhan dan harapan dari penyelenggara tender, karena adanya variasi pilihan dan alternatif.
Tender tertutup memiliki hasil yang lebih suboptimal, karena dapat menghasilkan barang atau jasa yang kurang berkualitas dengan harga yang kurang kompetitif. Tender tertutup juga kurang dapat memenuhi kebutuhan dan harapan dari penyelenggara tender, karena adanya keterbatasan pilihan dan alternatif.
Demikianlah penjelasan tentang perbedaan antara tender terbuka dan tender tertutup. Semoga bermanfaat bagi Anda yang ingin mengetahui lebih lanjut tentang proses pengadaan barang atau jasa di Indonesia.
Referensi: