Tahun baru adalah momen yang selalu ditunggu-tunggu oleh banyak orang, baik itu tahun baru Islam maupun tahun baru Masehi. Namun, tahukah Anda apa perbedaan antara kedua tahun baru tersebut? Berikut ini adalah beberapa perbedaan tahun baru islam dan tahun baru masehi yang perlu Anda ketahui.
Perbedaan Tahun Baru Islam dan Tahun Baru Masehi
1. Sistem Penanggalan
Tahun Baru Islam dan Tahun Baru Masehi adalah dua perayaan yang berbeda dalam kalender yang berbeda. Tahun Baru Islam, atau 1 Muharram, adalah hari pertama dalam kalender Hijriyah, yang berdasarkan pergerakan bulan. Sedangkan Tahun Baru Masehi, atau 1 Januari, adalah hari pertama dalam kalender Gregorian, yang berdasarkan pergerakan matahari.
Kalender Hijriyah dimulai pada tahun 622 Masehi, ketika Nabi Muhammad SAW hijrah dari Mekkah ke Madinah. Kalender ini memiliki 12 bulan, yang masing-masing terdiri dari 29 atau 30 hari, sehingga totalnya 354 atau 355 hari dalam setahun. Karena itu, setiap tahunnya, tanggal-tanggal dalam kalender Hijriyah akan bergeser sekitar 11 hari lebih awal dibandingkan dengan kalender Gregorian.
Kalender Gregorian dimulai pada tahun 1582 Masehi, ketika Paus Gregorius XIII mengubah kalender Julian yang sebelumnya digunakan oleh umat Kristen. Kalender ini memiliki 12 bulan, yang masing-masing terdiri dari 28, 29, 30, atau 31 hari, sehingga totalnya 365 atau 366 hari dalam setahun. Kalender ini disesuaikan dengan siklus musim dan matahari, sehingga tanggal-tanggalnya tetap sama setiap tahunnya.
Tahun Baru Islam dan Tahun Baru Masehi memiliki makna dan tradisi yang berbeda pula. Tahun Baru Islam adalah hari yang penuh dengan refleksi diri, introspeksi, dan evaluasi atas apa yang telah dilakukan selama setahun sebelumnya. Umat Islam juga diharapkan untuk meningkatkan ketaqwaan dan ketaatan kepada Allah SWT, serta memperbanyak amal ibadah dan sedekah. Tidak ada perayaan khusus atau hura-hura dalam menyambut Tahun Baru Islam.
Tahun Baru Masehi adalah hari yang penuh dengan harapan, optimisme, dan resolusi untuk menghadapi tahun yang baru. Umat Kristen dan banyak orang lain juga merayakannya dengan pesta, kembang api, dan ucapan selamat. Tahun Baru Masehi juga menjadi momen untuk menetapkan tujuan dan rencana untuk mencapai kesuksesan dan kebahagiaan di masa depan.
2. Penentuan awal bulan
Kalender Islam menentukan awal bulan berdasarkan penampakan hilal, yaitu bulan sabit terkecil yang bisa dilihat dengan mata telanjang.
Kalender Masehi menentukan awal bulan berdasarkan perhitungan matematis yang sudah ditetapkan sebelumnya. Oleh sebab itu, awal bulan dalam kalender Islam bisa berbeda-beda di setiap daerah atau negara, tergantung dari kondisi cuaca dan geografis.
Baca Juga: 7 Tips Jaga Berat Badan Saat Berpuasa
3. Perbedaan tahun baru Islam dan tahun baru masehi, nama dan urutan bulan
Kalender Islam memiliki 12 nama bulan yang berasal dari bahasa Arab, yaitu Muharram, Shafar, Rabiul Awal, Rabiul Akhir, Jumadil Awal, Jumadil Akhir, Rajab, Sya’ban, Ramadhan, Syawal, Dzul Qa’dah, dan Dzul Hijjah.
Kalender Masehi memiliki 12 nama bulan yang berasal dari bahasa Latin, yaitu Januari, Februari, Maret, April, Mei, Juni, Juli, Agustus, September, Oktober, November, dan Desember.
Urutan bulan dalam kalender Islam dimulai dari Muharram sebagai bulan pertama dan Dzul Hijjah sebagai bulan terakhir. Urutan bulan dalam kalender Masehi dimulai dari Januari sebagai bulan pertama dan Desember sebagai bulan terakhir.
Baca Juga: 9 Tips Cuti Lebaran Nyaman, Biar Mudik Hati Tenang!
4. Makna dan peristiwa sejarah
Kalender Islam memiliki makna dan peristiwa sejarah yang berkaitan dengan agama Islam dan kehidupan Nabi Muhammad SAW.
Misalnya, tahun baru Islam jatuh pada tanggal 1 Muharram yang merupakan hari hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah.
Bulan Ramadhan adalah bulan suci yang diwajibkan bagi umat Islam untuk berpuasa dan merupakan bulan turunnya Al-Quran.
Bulan Syawal adalah bulan kemenangan setelah berpuasa dan merupakan hari raya Idul Fitri. Bulan Dzul Hijjah adalah bulan haji dan merupakan hari raya Idul Adha.
Kalender Masehi memiliki makna dan peristiwa sejarah yang berkaitan dengan agama Kristen dan kehidupan Nabi Isa AS.
Misalnya, tahun baru Masehi jatuh pada tanggal 1 Januari yang merupakan hari pergantian tahun baru Gregorian yang dipakai oleh banyak negara di dunia. Bulan Desember adalah bulan Natal yang diperingati oleh umat Kristen sebagai hari kelahiran Nabi Isa AS.
5. Perayaan dan tradisi
Kalender Islam memiliki perayaan dan tradisi yang bersifat religius dan spiritual. Misalnya, umat Islam melakukan sholat berjamaah di masjid pada setiap awal bulan Hijriah.
Selain itu, umat Muslim juga melakukan Salat Eid pada hari raya Idul Fitri dan Idul Adha, lalu melakukan ibadah haji di Mekkah pada bulan Dzul Hijjah.
Kalender Masehi memiliki perayaan dan tradisi yang bersifat sosial dan budaya. Misalnya, banyak orang merayakan tahun baru Masehi dengan pesta kembang api, konser musik, atau acara televisi. Banyak orang juga merayakan Natal dengan menghias pohon Natal, bertukar kado, atau menghadiri misa gereja.
Demikianlah beberapa perbedaan antara tahun baru Islam dan tahun baru Masehi. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan Anda.
Rerefensi: