3 Tips Mencegah Korupsi Menggunakan eProcurement

Proses pengadaan barang dan jasa dianggap sangat rentan akan adanya praktik korupsi. Hal ini disebabkan setiap tahunnya nilai pengadaan barang dan jasa selalu naik secara signifikan dengan dana yang dianggarkan untuk pengadaan barang dan jasa yang cukup besar.

Program pengadaan barang dan jasa secara elektronik (eProcurement) merupakan solusi terbaik untuk mencegah terjadinya korupsi. Dengan melaksanakan eProcurement, transparansi dalam pengadaan barang dan jasa akan terjadi hingga peluang korupsi, kolusi, dan nepotisme dapat diperkecil. Selain itu, proses eProcurement mampu menghemat anggaran hingga mencapai 10 – 20 persen dari total biaya tender serta sekitar 70 – 80 persen untuk biaya operasional.

Baca Juga: 5 Tren Pengembangan Platform eProcurement

Terdapat 3 tips mencegah korupsi menggunakan eProcurement yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi faktor-faktor penghambat tersebut di perusahaan Anda, yaitu sebagai berikut.

1. Memberikan Edukasi dan Mengubah Budaya Kerja

 

Segenap pimpinan dan pegawai di perusahaan Anda sebaiknya melakukan kegiatan kampanye dan edukasi tentang strategi pembelajaran pendidikan antikorupsi, yaitu dengan membangkitkan kesadaran pegawai mengenai dampak dari korupsi. Perusahaan juga diperlukan mengubah budaya kerja yang buruk dengan membangun perilaku dan budaya antikorupsi.

Dengan budaya antikorupsi, penerapan konsep eProcurement yang berbasis pada penggunaan teknologi informasi akan lebih optimal, terutama dalam kaitannya dengan menjalin kemitraan strategis dengan para vendor.

Baca Juga: Ayo, Berkarier di ProcurA!

2. Komitmen Sumber Daya Manusia

Harus ada keinginan untuk meningkatkan komitmen bagi perusahaan dan SDM untuk mengadakan eProcurement yang transparan melalui procurement berdasarkan katalog elektronik. Dengan komitmen SDM terhadap budaya antikorupsi, mampu mengurangi adanya tindakan korupsi di perusahaan.

3. Kooperatif

Salah satu tips mencegah korupsi menggunakan eProcurement adalah sikap kooperatif dari divisi procurement dan vendor. Hal tersebut dapat meningkatkan implementasi sistem eProcurement yang lebih transparan.

Baca Juga: Perbedaan Direct Procurement dan Indirect Procurement

Itulah penjelasan tentang 3 tips mencegah korupsi menggunakan eProcurement yang dapat Anda terapkan di perusahaan Anda. Semoga perusahaan Anda semakin aware terhadap budaya antikorupsi.


Tentang ProcurA:

ProcurA merupakan perusahaan yang menyediakan jasa software e-procurement yang bisa membantu memudahkan pengadaan barang dan jasa di perusahaan Anda. Anda menginginkan proses procurement yang transparan, efektif, dan fleksibel? Gunakan ProcurA sekarang juga. Segera kunjungi situs web kami untuk melakukan demo.

 

Sumber:

https://www.hukumonline.com/berita/baca/lt4d528527af17c/ieprocurementi-cara-pengadaan-bersih-dari-korupsi/

https://jurnal.fh.unila.ac.id › pidana › article › download

https://aclc.kpk.go.id/materi/berpikir-kritis-terhadap-korupsi/infografis/3-strategi-pemberantasan-korupsi

Dr. Idriss Sulaiman & Tandiono Chen dalam Catatan Khusus bagi Implementasi e-Procurement di Indonesia, www.clgi.or.id Tahun IV Nomor 3-Juli-September 2005

 

(FF)