keberhasilan dalam pengadaan barang dan jasa (procurement) sangat bergantung pada kemampuan untuk memilih vendor yang tepat. Namun, meskipun penting, proses seleksi vendor sering kali menjadi titik lemah yang mengarah pada kegagalan dalam proyek-proyek pengadaan.
Menurut berbagai laporan, sekitar 80% kegagalan dalam procurement disebabkan oleh salah memilih vendor. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk mengimplementasikan proses vendor prequalification sebagai langkah awal yang efektif untuk meminimalkan risiko dan memastikan bahwa proyek pengadaan dapat berjalan lancar.
Apa Itu Vendor Prequalification?

Vendor prequalification adalah suatu proses evaluasi yang dilakukan sebelum melakukan seleksi vendor secara formal. Proses ini bertujuan untuk menyaring calon vendor yang memenuhi syarat untuk bekerja sama dengan perusahaan. Prequalification membantu perusahaan untuk mengetahui lebih dalam tentang kemampuan, kredibilitas, dan rekam jejak vendor sebelum mereka dipilih untuk mengerjakan proyek-proyek besar.
Dengan menggunakan vendor prequalification, perusahaan dapat memastikan bahwa mereka hanya bekerja dengan vendor yang memiliki kapabilitas, sumber daya, dan reputasi yang baik. Ini sangat penting dalam mencegah terjadinya masalah di kemudian hari yang dapat merugikan perusahaan, baik dari segi waktu, biaya, maupun kualitas hasil yang diperoleh.
Baca Juga: 6 Tanda Anda Perlu Segera Mengubah Strategi Procurement
Mengapa Salah Seleksi Vendor Bisa Menyebabkan Kegagalan dalam Procurement?

Ada beberapa alasan mengapa salah memilih vendor bisa berdampak buruk pada proses procurement:
- Kualitas Produk atau Layanan yang Buruk
Vendor yang tidak terpilih dengan cermat mungkin menawarkan produk atau layanan yang tidak sesuai dengan standar yang dibutuhkan. Ini bisa mengakibatkan produk yang buruk atau layanan yang tidak memadai, yang pada akhirnya dapat merugikan reputasi dan operasional perusahaan. - Keterlambatan Pengiriman
Vendor yang tidak memiliki sistem manajemen yang baik bisa mengalami keterlambatan dalam pengiriman barang atau penyelesaian proyek. Keterlambatan ini bisa menyebabkan gangguan dalam jadwal produksi atau distribusi dan merugikan alur kerja perusahaan secara keseluruhan. - Biaya yang Tidak Terkendali
Salah memilih vendor juga bisa berujung pada biaya yang lebih tinggi. Vendor yang tidak transparan dengan biaya atau tidak memiliki struktur biaya yang efisien bisa meningkatkan pengeluaran perusahaan tanpa memberi nilai tambah yang sebanding. - Masalah Legal dan Kepatuhan
Vendor yang tidak mematuhi regulasi atau tidak memiliki izin yang lengkap dapat berisiko menimbulkan masalah hukum bagi perusahaan. Selain itu, memilih vendor yang tidak berpengalaman dalam kepatuhan terhadap standar industri atau peraturan lokal dapat menyebabkan kerugian finansial dan reputasi.
Baca Juga: Supplier Dependency: Bahaya dan 5 Cara Menghindarinya
Mengapa Vendor Prequalification Itu Penting?

Vendor prequalification memberikan banyak manfaat bagi perusahaan dalam memilih vendor yang tepat. Berikut adalah beberapa alasan mengapa prequalification sangat penting:
- Memastikan Kualitas dan Kapabilitas Vendor
Melalui vendor prequalification, perusahaan dapat mengevaluasi kapasitas dan kemampuan vendor dalam memenuhi persyaratan teknis dan kualitas yang ditetapkan. Prequalification ini mencakup aspek seperti kualitas produk, keahlian, pengalaman, dan sumber daya yang tersedia. - Mengurangi Risiko
Vendor prequalification memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi potensi risiko yang dapat timbul dari kerjasama dengan vendor tertentu, seperti masalah keuangan, legal, atau ketidakmampuan dalam memenuhi tenggat waktu. Dengan demikian, proses ini membantu mengurangi ketidakpastian dalam proyek pengadaan. - Menghemat Waktu dan Biaya
Dengan menyaring vendor yang tidak memenuhi kriteria sejak awal, perusahaan dapat menghemat waktu dan biaya yang biasanya dikeluarkan dalam proses seleksi yang panjang. Prequalification juga memungkinkan perusahaan untuk fokus pada vendor yang benar-benar memenuhi kebutuhan dan ekspektasi mereka. - Meningkatkan Transparansi dan Akuntabilitas
Proses prequalification memastikan bahwa semua vendor diperlakukan secara adil dan sesuai dengan standar yang telah ditentukan. Hal ini dapat meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam proses pengadaan, serta membangun hubungan yang lebih baik antara perusahaan dan vendor.
Baca Juga: 7 Alasan Kapan Harus Memilih Pengelola Pengadaan Barang Jasa In-house
Salah seleksi vendor dapat mengancam keberhasilan proyek pengadaan dan membawa dampak buruk bagi perusahaan. Untuk menghindari masalah tersebut, penerapan vendor prequalification adalah langkah yang sangat penting.
Dengan prequalification, perusahaan dapat menyaring vendor berdasarkan kriteria yang jelas, mengurangi risiko, dan memastikan bahwa mereka memilih mitra yang benar-benar memenuhi kebutuhan dan harapan mereka. Dengan demikian, perusahaan dapat menghindari kegagalan dalam procurement dan memastikan keberhasilan proyek yang lebih optimal.
Referensi:
- https://procurementandsupply.com/the-fundamentals-of-vendor-prequalification-definition-process-enablers/
- https://www.rfpverse.com/faqs/what-is-the-significance-of-vendor-pre-qualification
- https://www.ghd.com/en/ghd-vendors
