Pengambilan keputusan baik besar maupun kecil sangat penting bagi keberhasilan bisnis. Untuk itu sangat penting mengetahui bagaimana tips pengambilan keputusan yang tepat.
Dengan mengumpulkan informasi dan secara objektif mempertimbangkan pro dan kontra berdasarkan data yang ada dapat membantu Anda mengambil keputusan.
Dalam artikel ini, Anda akan mempelajari tentang proses pengambilan keputusan yang populer dan cara menerapkannya pada bisnis Anda sendiri.
Baca Juga: Sudah Benarkah Sistem Pengadaan Anda? Cek 5 Tanda Ini!
Tips Pengambilan Keputusan: Proses Lima Langkah

Banyak organisasi mengikuti proses lima langkah saat membuat keputusan. Berikut adalah lima langkah dalam proses ini:
- Identifikasi tujuan akhir.
- Kumpulkan semua informasi yang diperlukan untuk menginformasikan keputusan Anda.
- Mengevaluasi semua risiko dan konsekuensinya.
- Ambillah keputusan dan laksanakan.
- Evaluasi keputusan setelah kejadian.
Proses Pengambilan Keputusan yang Etis
Pengambilan keputusan etis adalah proses di mana setiap keputusan yang diambil harus mempertimbangkan nilai-nilai etika. Artinya, kita harus memilih opsi yang paling etis, meskipun pilihan itu mungkin tidak memberikan keuntungan finansial maksimal. Proses ini juga berarti menyingkirkan pilihan-pilihan yang tidak sesuai dengan prinsip etika sejak awal.
Menurut Universitas California San Diego, yang mengutip Institut Etika Josephson, pengambilan keputusan etis terdiri dari:
- Komitmen: Menetapkan tekad untuk selalu memilih dan melakukan hal yang etis, meskipun itu mungkin lebih mahal atau lebih sulit.
- Kesadaran: Memberikan pemahaman kepada tim atau anggota proyek agar mereka bisa bertindak secara etis setiap hari, dengan keyakinan moral yang jelas.
- Kompetensi: Proses terus-menerus untuk mengevaluasi informasi yang ada dan mempertimbangkan berbagai pilihan agar tetap bisa membuat keputusan yang etis.
Baca Juga: 7 KPI Procurement yang Wajib Anda Perhatikan!
Proses Pengambilan Keputusan Rasional
Pengambilan keputusan rasional mengandalkan data, langkah-langkah yang jelas, dan perhitungan yang matang. Tujuannya adalah untuk mengurangi biaya dan meningkatkan manfaat bagi organisasi.
Untuk membuat keputusan rasional yang efektif, penting untuk menghindari bias pribadi dari orang-orang yang terlibat.
Proses ini biasanya melibatkan lima langkah yang terstruktur.
Berbeda dengan pengambilan keputusan etis yang mempertimbangkan nilai-nilai moral, pengambilan keputusan rasional lebih fokus pada analisis objektif dan perhitungan.
Meskipun demikian, keputusan yang sama bisa dicapai dengan menggunakan kedua pendekatan tersebut.
Tips Pengambilan Keputusan Bisnis

Untuk pengambilan keputusan yang efektif, libatkan sekitar lima orang dalam tim.
Terlalu banyak anggota dapat mengurangi efektivitas tim. Jika keputusan hanya perlu dibuat oleh satu atau dua eksekutif, itu juga bisa efektif, tetapi tim umumnya membuat keputusan 75% lebih baik daripada individu.
Penting untuk mengisi peran yang tepat dalam tim untuk menghindari frustrasi dan pergantian anggota.
Gunakan metodologi RAPID (recommend, agree, perform, input, decide) untuk memudahkan alur proses.
Mulailah dengan riset anggota tim untuk memahami tujuan utama keputusan dan opsi realistis yang ada.
Gabungkan hasilnya untuk menyetujui pilihan terbaik dan pastikan komunikasi yang jelas selama proses berlangsung. Gunakan matriks pengambilan keputusan untuk membantu tim menilai berbagai pilihan.
Baca Juga: 3 Jenis Kontrak Procurement, Wajib Anda Tahu!
5 Jebakan yang Harus Dihindari dalam Pengambilan Keputusan Formal

Ada beberapa hal yang perlu dihindari saat mengambil keputusan seperti berikut:
- Kurang Informasi atau Mengandalkan Satu Sumber: Pastikan Anda mengumpulkan data dari berbagai sumber untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap dan strategis.
- Terlalu Banyak Informasi: Mengumpulkan informasi berlebihan atau yang tidak relevan bisa membuat Anda bingung dan mengalihkan fokus dari masalah utama.
- Terlalu Percaya Diri pada Pilihan yang Buruk: Pilih opsi yang valid dan kumpulkan data cukup untuk mengevaluasi setiap kemungkinan hasil.
- Menyelesaikan Masalah yang Salah: Jangan terburu-buru mencari solusi sebelum memahami penyebab masalah secara jelas. Identifikasi akar masalah terlebih dahulu.
- Terlalu Kaku dengan Proses: Fleksibilitas penting. Jangan terjebak dalam proses yang kaku, karena kebutuhan bisnis bisa berubah.
Referensi:
- https://www.smartsheet.com/business-decision-making-process
- https://www.bdc.ca/en/articles-tools/business-strategy-planning/manage-business/business-decisions-7-ways-make-better-decisions
- https://www.pipedrive.com/en/blog/business-decision
