4 Perbedaan Vendor dan Tender

Vendor dan tender adalah dua istilah yang sering digunakan dalam dunia bisnis, khususnya dalam bidang pengadaan barang dan jasa. Namun, hingga kini masih banyak yang belum tahu perbedaan keduanya.

Bahkan, tak jarang banyak orang salah mengartikannya. Berikut penjelasan mengenai perbedaan vendor dan tender yang penting untuk diketahui.

Pengertian Vendor dan Tender

Vendor adalah pihak yang menyediakan barang atau jasa kepada pelanggan dengan imbalan uang atau bentuk pembayaran lainnya. Vendor biasanya berperan sebagai penjual, distributor, pemasok, atau kontraktor dalam suatu transaksi bisnis.

Sedangkan tender adalah proses pengadaan barang atau jasa yang dilakukan oleh pihak pembeli dengan cara mengundang vendor-vendor yang memenuhi syarat untuk mengajukan penawaran harga dan kualitas. Tender bertujuan untuk mendapatkan vendor terbaik dengan harga yang kompetitif dan sesuai dengan kebutuhan pembeli.

Baca Juga: Bagaimana Proses dalam Tender Management? Cek di Sini!

Perbedaan Vendor dan Tender

1. Tujuan

Tujuan adanya vendor di perusahaan atau bisnis adalah untuk membantu menyediakan barang atau jasa yang dibutuhkan oleh perusahaan atau bisnis tersebut dengan kualitas dan harga yang sesuai.

Vendor memberikan manfaat bagi perusahaan atau bisnis, seperti meningkatkan efisiensi, mengurangi biaya, memperluas jangkauan pasar, dan meningkatkan kinerja.

Vendor juga dapat memberikan nilai tambah bagi perusahaan atau bisnis, seperti memberikan solusi, inovasi, dan dukungan teknis.

Sementara itu, tujuan adanya tender di perusahaan atau bisnis adalah untuk memilih penyedia barang atau jasa yang terbaik dan terpercaya dengan harga yang kompetitif.

Tender juga bertujuan untuk mencegah praktik monopoli, kolusi, atau korupsi dalam proses pengadaan. Dengan tender, perusahaan atau bisnis dapat meningkatkan kualitas dan efisiensi pengelolaan sumber daya.

2. Perbedaan Vendor dan Tender dalam Hal Prosedur

Vendor harus mengurus perizinan, sertifikat, lisensi, dan dokumen lainnya yang diperlukan untuk menjalankan usahanya, sedangkan tender harus mengikuti aturan dan mekanisme yang ditetapkan oleh pihak pembeli, seperti batas waktu pengiriman penawaran, format penawaran, kriteria evaluasi, dan lainnya. 

Namun, prosedur pengadaan tender di perusahaan berbeda dengan vendor. Pertama, kami mengumumkan kebutuhan proyek dan mengundang penyedia jasa untuk mengirimkan proposal.

Kedua, kami mengevaluasi proposal berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, seperti kualitas, harga, dan waktu penyelesaian.

Ketiga, kami memilih penyedia jasa yang paling sesuai dengan kebutuhan proyek dan menandatangani kontrak kerjasama. Keempat, kami melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap kinerja penyedia jasa selama masa kontrak.

Baca Juga: Simak di Sini Penjelasan Simple Prosedur Tender dalam eProcurement!

3. Risiko

Terkait risiko, ada sejumlah perbedaan vendor dan tender. Vendor harus menanggung risiko kerugian jika barang atau jasa yang disediakan tidak sesuai dengan permintaan pelanggan atau terjadi masalah dalam proses pengiriman atau pemasangan, sedangkan tender harus menanggung risiko tidak terpilih sebagai vendor atau gagal dalam negosiasi kontrak dengan pihak pembeli.

4. Keuntungan

Vendor dapat memperoleh keuntungan dari selisih harga jual dan harga pokok produksi barang atau jasa yang disediakan, sedangkan tender dapat memperoleh keuntungan dari penawaran harga yang lebih rendah dari vendor lain atau dari kondisi kontrak yang lebih menguntungkan.

Nah, itulah empat perbedaan vendor dan tender yang penting untuk diketahui. Semoga artikel ini bermanfaat untuk kelancaran dan kesuksesan bisnis maupun perusahaan Anda. 

Referensi: