5 Fakta Hari Sumpah Pemuda yang Jarang Diketahui

Fakta Hari Sumpah Pemuda – Hari sumpah pemuda yang dirayakan setiap pada tanggal 28 Oktober, merupakan suatu selebrasi yang menjadi sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia. Hari sumpah pemuda tidak lepas dari peristiwa bersejarah seperti gelaran Kongres Pemuda II yang digelar di ibukota Jakarta yang dulunya dinamai Batavia.

Para pemuda dari berbagai daerah dan suku bangsa di Nusantara dalam kongres yang berlangsung pada 27 hingga 28 Oktober tersebut mengikrarkan diri menjadi persatuan anti-kolonial di atas pijakan yakni satu nusa, satu bangsa dan satu Bahasa yakni Bahasa Indonesia.

Melestarikan momen ini, sebuah museum Sumpah Pemuda juga didirikan di Jalan Kramat Raya Jakarta Pusat dengan menampilkan koleksi foto, benda yang berhubungan dengan sejarah Sumpah Pemuda dan kegiatan yang berlangsung selama pergerakan nasional kepemudaan Indonesia.

1. Hanya Tercatat 82 Peserta yang Hadir

Kongres Pemuda II yang diselenggarakan pada tahun 1928 sebenarnya dihadiri oleh 700 perseta yang terdiri dari berbagai suku bangsa, namun dalam buku resmi Panduan Museum Sumpah Pemuda, peserta yang tercatat hanya terdiri dari 82 orang. Para peserta ini dipilih dari berbagai organisasi seperti Perhimpunan Pelajar-pelajar Indonesia (PPPI), Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Pemuda Kaum Betawi dan lain-lain.

Namun berdasarkan catatannya, hanya ada 6 pemudi yang ikut dalam peristiwa bersejarah ini dan hanya 3 diantaranya yang turut menyampaikan pidatonya dalam kongres.

Baca Juga: Mari, Tetap Maknai Hari Sumpah Pemuda Demi Persatuan Indonesia!

2. Peserta Masih Menggunakan Bahasa Belanda

Meskipun ikrar Sumpah Pemuda ditulis dengan Bahasa Indonesia dan dalam isinya ditulis bahasa persatuan adalah Bahasa Indonesia, namun pada saat Kongres Pemuda II peserta masih menggunakan Bahasa Indonesia.

Sebenarnya, petinggi yang menyampaikan pidato, hingga notulen masih menggunakan Bahasa Belanda untuk berkomunikasi. Meski begitu, ada saja yang mencoba untuk berinteraksi dengan Bahasa Melayu. Hal ini dikarenakan pada saat itu, Indonesia masih menjadi daerah kolonialisasi Belanda.

3. Tidak Boleh Mengucapkan Kata Merdeka

Karena pada saat itu Indonesia masih berada di bawah pemerintahan Belanda, saat kongres berlangsung para peserta dilarang untuk menyebutkan kata merdeka yang memang adalah kata terlarang pada saat itu.

Karena pada saat itu, Belanda masih memiliki kekuatan penuh untuk mengatur segala peraturan di daerah jajahannya, ide untuk memerdekakan diri akan berdampak sangat fatal apalagi jika dicanangkan dalam forum besar seperti Kongres Pemuda II. Beruntungnya, peserta dapat menyusun ikrar Sumpah Pemuda tanpa sekalipun menyebut kata Merdeka.

Baca Juga: Apa itu Gaya Hidup Hijau dan Bagaimana Cara Penerapannya?

4. Ikrar Sumpah Pemuda Awalnya Tidak Memiliki Judul

Rumusan ikrar yang ditulis oleh Muhammad Yamin tersebut awalnya tidak dinamai Sumpah Pemuda. Meski janji yang tertera dalam rumusan tersebut terlihat ringkas, padat dan jelas, ikrar tersebut awalnya tidak memiliki judul.

Istilah sumpah pemuda sendiri baru hadir beberapa hari setelah Kongres Pemuda II selesai beberapa hari kemudian. Namun karena rumusan tersebut dibacakan pada 28 Oktober, maka peringatannya tetap dirayakan setiap tanggal 28 Oktober.

5. Lagu Indonesia Raya Dibawakan Tanpa Syair

Group of People Waving the Flag of Indonesia

Seperti yang tertulis dalam sejarah, Kongres Pemuda II adalah media dimana Wage Rudolf Supratman, pencipta lagu kebangsaan Indonesia Raya mengumandangkan lagu tersebut. Namun tak banyak yang tahu kalau sebenarnya lagu tersebut dibawakan tanpa syair olehnya.

Liriknya sendiri tidak dinyanyikan karena disinyalir akan menimbulkan kekhawatiran mengingat kata Merdeka dilarang keras disebutkan dalam Kongres tersebut. Maka dari itu, W.R. Supratman hanya membawakan lagu Indonesia Raya dengan irama biola. Selain diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda, 28 Oktober juga dirayakan sebagai peringatan hari lahirnya lagu Indonesia Raya.

Baca Juga: Rayakan Hari Inovasi, Inilah 5 Inovasi Anak Bangsa yang Patut Diapresiasi

Itulah beberapa fakta Hari Sumpah Pemuda yang jarang diketahui. Sebagai anak muda, kita tentu perlu juga tetap menjaga dan melestarikan Sumpah Pemuda untuk mempertahankan keberagaman bangsa Indonesia. Semangat Pemuda, Terus Berjuang!

Tentang ProcurA:

Perusahaan Anda membutuhkan software eprocurement yang tepat dan andal? ProcurA jawabannya! Kami adalah perusahaan yang menyediakan software eprocurement yang bisa didesain sesuai dengan kebutuhan dan keinginan perusahaan Anda. Apabila Anda membutuhkan software eprocurement yang bisa diandalkan dan harga terjangkau, segera kunjungi situs web kami di sini untuk demo gratis.

Sumber:

(RTS)