Dalam bidang procurement, ada banyak sekali jenjang karier yang bisa Anda tekuni. Misalnya saja sebagai procurement analyst. Apakah Anda pernah mendengar jenjang karier yang satu ini? Kalau belum, simak di sini penjabaran peran procurement analyst dalam pekerjaan sehari-harinya.
Peran Procurement Analyst
Procurement analyst juga dapat disebut purchasing analyst, purchasing agent atau purchasing manager. Tanggung jawab procurement analyst dalam suatu perusahaan adalah untuk meneliti dan membandingkan produk dan layanan dari produsen/supplier (pemasok)/distributor untuk memutuskan apa yang paling cocok untuk perusahaan.
Procurement analyst bertanggung jawab untuk mengevaluasi vendor dan pemasok berdasarkan kualitas, harga, dan kecepatan pengiriman. Keterampilan evaluasi, pengambilan keputusan dan komunikasi sangat penting dalam pekerjaan ini. Menilai berbagai kemungkinan dengan benar dapat membantu perusahaan secara finansial atau memungkinkan produk atau jasa dikirimkan tepat waktu.
Baca Juga: Bagaimana Sejarah Perkembangan eProcurement di Indonesia?
Procurement analyst akan sering berkomunikasi dengan vendor, serta mengunjungi pusat distribusi dan pabrik untuk mempelajari produk, layanan, dan harga yang sesuai. Setelah melakukan hal tersebut procurement analyst akan menyiapkan laporan tentang pemasok dan vendor serta mengirimkannya untuk ditinjau lebih lanjut.
Setelah vendor yang sesuai dipilih, procurement analyst akan menegosiasikan persyaratan kontrak kepada vendor. Procurement analyst kemungkinan akan memiliki banyak dinas keluar kantor dan akan banyak menghadiri pameran dagang, konferensi, dan pertemuan untuk mengikuti perkembangan tren industri dan jaringan dengan pemasok baru.
Memiliki pengetahuan teknis tentang barang atau jasa yang dibeli sangat penting bagi procurement analyst. Harga, kualitas, ketersediaan, dan keunggulan suatu produk memungkinkan procurement analyst untuk memastikan pembelian terbaik untuk perusahaan. Procurement analyst akan terus mempelajari catatan penjualan dan persediaan yang tersisa, serta mengikuti perkembangan perubahan yang dapat mempengaruhi pasokan dan permintaan akan produk dan bahan.
Setiap perusahaan yang menjual produk bergantung pada manajemen rantai pasokan, sehingga procurement analyst dipekerjakan di hampir setiap industri. Tugas mereka mencakup mencari dan memeriksa vendor, menegosiasikan kontrak, dan memberikan penawaran kepada pembuat keputusan.
Perkembangan Karier
Menurut data Biro Statistik Tenaga Kerja, tingkat kebutuhan tenaga kerja untuk posisi ini akan naik dua persen hingga tahun 2024. Hal Ini kemungkinan dipengaruhi oleh peningkatan jumlah perusahaan outsourcing atau banyaknya perusahaan besar yang menggunakan pekerja dari pihak ketiga.
Spesifikasi Pekerjaan
Peran procurement analyst biasanya membutuhkan setidaknya gelar sarjana untuk mendapatkan pekerjaan ini.
Salah satu gelar yang paling umum untuk pekerjaan ini adalah sarjana di bidang administrasi bisnis. Jenis gelar ini mengajarkan manajemen strategis, prinsip-prinsip bisnis dasar dan pemasaran.
Diperlukan keahlian dalam penggunaan berbagai software komputer, seperti analisis spreadsheet dan software manajemen bisnis SAP. Namun, selain bergelar sarjana administrasi bisnis, perusahaan juga bisa saja mengambil pekerja untuk posisi ini dari bidang ilmu teknik, akuntansi, bisnis atau keuangan.
Pelatihan di tempat kerja berlangsung lebih dari satu tahun, yang mana procurement analyst akan diajarkan cara melakukan tugas dasar pekerjaan mereka, seperti bernegosiasi dengan vendor dan memantau tingkat persediaan.
Baca Juga: Tips Memilih Solusi eProcurement yang Baik Bagi Perusahaan
Deskripsi Pekerjaan
Ada beberapa tugas dan tanggung jawab yang terlibat dalam proses mengidentifikasi dan memilih vendor. Pertama, procurement analyst bertanggung jawab memeriksa dan menguji sampel apa pun yang dijual oleh vendor di industrinya. Procurement analyst akan mendokumentasikan fitur dan manfaat setiap produk dan menggunakan informasi tersebut untuk membuat keputusan pembelian akhir mereka.
Kedua, procurement analyst akan bertanggung jawab memahami kebutuhan atasan mereka, dan kemudian mengkomunikasikan kebutuhan tersebut dengan vendor potensial. Hal ini merupakan bagian integral dalam memilih vendor terbaik.
Ketiga, procurement analyst berhak bernegosiasi kesepakatan dengan vendor. Hal ini membutuhkan keterampilan negosiasi yang baik, karena seringkali kesepakatan yang besar hanya berawal dari sambungan telepon. Procurement analyst juga membutuhkan keterampilan komunikasi tertulis untuk menyusun kontrak vendor.
Baca Juga: 6 Metode Procurement Barang/Jasa yang Sering Digunakan
Keempat, procurement analyst harus menjadi ahli dalam analisis biaya dan manfaat. Procurement analyst akan terus menggunakan alat analisis ini untuk membandingkan vendor dan memilih salah satu yang paling sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Terakhir, procurement analyst akan bertanggung jawab mendokumentasikan biaya untuk semua vendor, serta menghasilkan laporan biaya bulanan untuk disajikan kepada para pemangku kepentingan. Mereka juga bertanggung jawab untuk mendokumentasikan siklus komunikasi dengan calon vendor potensial, sehingga mereka umumnya memerlukan software seperti Customer Relationship Management (CRM).
Itulah peran procurement analyst yang bisa Anda jadikan acuan apakah layak ditekuni atau tidak sebagai profesi Anda. Apabila Anda berminat untuk berkarier di bidang procurement, Anda bisa juga bergabung bersama ProcurA. ProcurA merupakan perusahaan yang bergerak di bidang software eprocurement. Kunjungi situs web kami di sini, ya.
Sumber:
- https://www.rivier.edu/academics/online/resources/career-outcomes/role-procurement-analyst/
- https://www.jobhero.com/procurement-analyst-job-description/
(RTS)