eProcurement merupakan proses pengadaan barang dan jasa secara elektronik melalui internet. Ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas dalam pengelolaan anggaran publik. Untuk menerapkan eProcurement dengan baik, ada beberapa prinsip penerapan eProcurement yang harus diperhatikan, berikut penjelsannya!
Prinsip eProcurement
1. Prinsip Kompetitif

Freepik.com
Prinsip kompetitif pada eProcurement adalah prinsip yang mengutamakan persaingan yang sehat dan adil di antara penyedia barang dan jasa dalam proses pengadaan secara elektronik. Prinsip ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas dalam pengelolaan anggaran negara. Dengan menerapkan prinsip kompetitif, pemerintah dapat memperoleh barang dan jasa yang berkualitas dengan harga yang wajar, serta mencegah praktik monopoli, kolusi, dan korupsi.
Baca Juga: 7 Cara untuk Mencapai Tujuan eProcurement Anda
2. Prinsip Penerapan eProcurement yang Efisien
Prinsip efisien eProcurement adalah prinsip yang mengatur bagaimana suatu organisasi dapat melakukan pengadaan barang dan jasa secara elektronik dengan mengoptimalkan sumber daya, waktu, dan biaya. Prinsip ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas, transparansi, dan akuntabilitas dalam proses pengadaan, serta mengurangi risiko korupsi, kolusi, dan nepotisme. Beberapa prinsip efisien eProcurement yang umum diterapkan adalah:
- Standarisasi: menggunakan sistem dan prosedur yang seragam dan mudah dipahami oleh semua pihak yang terlibat dalam pengadaan.
- Kompetisi: membuka kesempatan yang sama bagi semua penyedia barang dan jasa untuk berpartisipasi dalam pengadaan dengan cara yang adil dan objektif.
- Value for money: memilih penyedia barang dan jasa yang menawarkan kualitas terbaik dengan harga yang wajar dan sesuai dengan kebutuhan organisasi.
- Akuntabilitas: mempertanggungjawabkan setiap keputusan dan tindakan yang dilakukan dalam pengadaan kepada pihak-pihak yang berwenang dan masyarakat.
- Transparansi: menyediakan informasi yang lengkap, akurat, dan terkini tentang proses pengadaan kepada semua pihak yang berkepentingan.
3. Prinsip Transparan
Prinsip transparan eProcurement adalah salah satu prinsip dasar yang harus diterapkan dalam proses pengadaan barang dan jasa secara elektronik.
Prinsip ini mengharuskan semua informasi yang berkaitan dengan pengadaan, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi, dapat diakses oleh semua pihak yang berkepentingan, termasuk penyedia barang dan jasa, peserta lelang, masyarakat umum, dan aparat pengawas.
Prinsip transparan eProcurement bertujuan untuk meningkatkan akuntabilitas, efisiensi, dan kompetisi dalam pengadaan barang dan jasa secara elektronik. Prinsip ini juga dapat mencegah terjadinya praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme yang merugikan kepentingan negara dan masyarakat.
Baca Juga: Apa Itu Indirect Procurement?
4. Prinsip Akuntabel

Freepik.com
Prinsip akuntabel eProcurement adalah prinsip yang mengharuskan semua proses pengadaan barang dan jasa secara elektronik dilakukan dengan transparan, akurat, dan dapat dipertanggungjawabkan.
Prinsip ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan kualitas pengadaan barang dan jasa, serta mencegah terjadinya korupsi, kolusi, dan nepotisme. Prinsip akuntabel eProcurement mencakup beberapa aspek, antara lain:
- Penggunaan sistem informasi yang terintegrasi, mudah diakses, dan aman bagi semua pihak yang terlibat dalam proses pengadaan barang dan jasa.
- Penerapan standar dan prosedur yang jelas, objektif, dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
- Penyediaan informasi yang lengkap, akurat, dan terkini mengenai kebutuhan, spesifikasi, kriteria seleksi, metode evaluasi, hasil pengadaan, dan kontrak pengadaan barang dan jasa.
- Pelaksanaan pengawasan dan audit yang independen, kompeten, dan profesional terhadap proses dan hasil pengadaan barang dan jasa.
- Penegakan hukum yang tegas dan adil terhadap pelanggaran atau penyimpangan yang terjadi dalam proses pengadaan barang dan jasa.
5. Prinsip Partisipatif
Prinsip partisipatif eProcurement adalah prinsip yang mengutamakan keterlibatan dan kerjasama antara semua pihak yang terkait dalam proses pengadaan barang dan jasa secara elektronik. Prinsip ini bertujuan untuk meningkatkan transparansi, akuntabilitas, efisiensi, dan efektivitas dalam pengelolaan anggaran publik. Prinsip partisipatif eProcurement juga mencakup aspek-aspek seperti:
- Mendorong kompetisi yang sehat dan adil di antara penyedia barang dan jasa dengan memberikan informasi yang lengkap, akurat, dan mudah diakses melalui sistem eProcurement.
- Memberdayakan masyarakat untuk mengawasi dan memberikan masukan terhadap proses pengadaan barang dan jasa dengan menyediakan mekanisme pengaduan, evaluasi, dan saran perbaikan yang responsif dan terbuka.
- Menjalin hubungan yang harmonis dan saling menghormati antara pemerintah, penyedia barang dan jasa, dan masyarakat dengan mengedepankan prinsip-prinsip etika, integritas, profesionalisme, dan tanggung jawab sosial.
Nah, itulah lima prinsip eProcurement yang penting diketahui. Semoga bermanfaat!
Referensi: