Hati-Hati, Ini Ciri-ciri Depresi di Pekerjaan Anda!

Depresi adalah salah satu gangguan kesehatan mental yang bisa dialami oleh siapa saja, termasuk pekerja. Depresi di pekerjaan bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti beban kerja yang berat, lingkungan kerja yang tidak nyaman, konflik dengan rekan atau atasan, atau kurangnya penghargaan dan pengembangan karier.

Depresi di pekerjaan tidak hanya berdampak buruk bagi kesehatan mental dan fisik pekerja, tetapi juga menurunkan produktivitas dan kinerja mereka. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui ciri-ciri depresi di pekerjaan dan cara mengatasinya.

Apa Itu Depresi?

cara menjaga sistem imun tubuh manajemen stres

Depresi adalah gangguan suasana hati yang ditandai dengan perasaan sedih, putus asa, atau tidak berharga yang berlangsung selama lebih dari dua minggu. Depresi dapat memengaruhi kesehatan fisik dan mental seseorang, serta hubungan sosial dan pekerjaan.

Depresi bukanlah tanda kelemahan atau kesalahan pribadi, tetapi kondisi medis yang membutuhkan perawatan profesionalDepresi dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti genetik, biokimia otak, stres, trauma, penyakit kronis, atau kehilangan. Ada beberapa jenis depresi yang memiliki gejala dan penyebab yang berbeda-beda, antara lain:

  • Depresi mayor: Depresi mayor adalah jenis depresi yang paling umum dan serius. Seseorang dengan depresi mayor mengalami lima atau lebih gejala depresi selama dua minggu atau lebih, seperti kesedihan yang berlebihan, kehilangan minat atau kesenangan pada aktivitas yang biasanya disukai, perubahan berat badan atau nafsu makan, insomnia atau hipersomnia, kelelahan atau kurang energi, perasaan bersalah atau tidak berharga, kesulitan berkonsentrasi atau mengambil keputusan, dan pikiran tentang kematian atau bunuh diri. Depresi mayor dapat terjadi sekali dalam seumur hidup atau berulang beberapa kali.
  • Distimia: Distimia adalah jenis depresi yang lebih ringan tetapi lebih kronis daripada depresi mayor. Seseorang dengan distimia mengalami dua atau lebih gejala depresi selama dua tahun atau lebih, tetapi gejalanya tidak seberat atau separah depresi mayor. Seseorang dengan distimia mungkin masih bisa berfungsi secara normal dalam kehidupan sehari-hari, tetapi merasa tidak bahagia, tidak puas, atau tidak bersemangat. Distimia juga disebut sebagai depresi persisten.
  • Depresi bipolar: Depresi bipolar adalah jenis depresi yang terjadi pada orang dengan gangguan bipolar, yaitu kondisi yang ditandai dengan perubahan ekstrem dalam suasana hati, energi, dan perilaku. Seseorang dengan gangguan bipolar mengalami episode manik (suasana hati yang sangat tinggi, euforia, atau iritabilitas) dan episode depresif (suasana hati yang sangat rendah, sedih, atau putus asa). Episode depresif pada gangguan bipolar mirip dengan depresi mayor, tetapi biasanya lebih parah dan lebih sering terjadi.

Baca Juga: 8 Manfaat Berpuasa bagi Kesehatan Tubuh

Ciri-ciri Depresi di Pekerjaan

Berikut adalah beberapa ciri-ciri depresi di pekerjaan yang perlu Anda waspadai:

  • Merasa bosan dan tidak tertarik dengan pekerjaan yang biasanya Anda sukai.
  • Merasa cemas dan khawatir berlebihan saat memikirkan pekerjaan atau menghadapi situasi stres di kantor.Merasa lelah dan tidak berenergi sepanjang hari, bahkan setelah istirahat yang cukup.
  • Sulit berkonsentrasi, mengingat, atau mengambil keputusan terkait pekerjaan.
  • Mengalami perubahan selera makan dan berat badan yang signifikan, baik naik maupun turun.
  • Mengalami gangguan tidur, seperti insomnia atau hipersomnia.
  • Merasa sedih, putus asa, atau tidak berharga secara terus-menerus.
  • Menarik diri dari lingkungan sosial di kantor atau di luar kantor.
  • Membuat banyak kesalahan atau kecelakaan kerja.
  • Berusaha mengobati diri sendiri dengan cara-cara negatif, seperti minum alkohol, merokok, atau menggunakan narkoba.

Jika Anda mengalami beberapa ciri-ciri depresi di pekerjaan di atas, segera cari bantuan profesional dari dokter atau psikolog. Depresi adalah kondisi yang serius dan membutuhkan penanganan yang tepat.

Baca Juga: Mengapa Olahraga Penting untuk Anak Kantoran?

Cara Mengatasi Depresi di Pekerjaan

Selain itu, Anda juga bisa melakukan beberapa hal berikut untuk mengatasi depresi di pekerjaan:

1. Atur waktu kerja dan istirahat dengan baik

Jangan bekerja terlalu lama atau melebihi batas kemampuan Anda. Sisihkan waktu untuk beristirahat dan melakukan aktivitas yang menyenangkan bagi Anda.

2. Cari dukungan dari orang-orang terdekat Anda

Penting untuk mencari support system atau dukungan dari keluarga, teman, atau rekan kerja yang Anda percayai. Ceritakan perasaan dan masalah Anda kepada mereka dan minta saran atau bantuan jika diperlukan.

3. Atur pola makan dan meditasi

Jaga kesehatan fisik Anda dengan makan makanan bergizi, minum air putih yang cukup, berolahraga secara teratur, dan tidur cukup.

Lakukan relaksasi atau meditasi untuk meredakan stres dan meningkatkan suasana hati Anda. Anda bisa mencoba teknik pernapasan diafragma, yoga, mindfulness, atau aromaterapi.

4. Hubungi tenaga profesional

Cari bantuan profesional dari dokter atau psikolog jika gejala depresi Anda tidak kunjung membaik atau semakin parah. Dokter atau psikolog bisa memberikan pengobatan yang sesuai dengan kondisi Anda, seperti obat-obatan antidepresan atau psikoterapi.

Depresi di pekerjaan adalah masalah yang sering diabaikan oleh banyak orang. Padahal, kondisi ini bisa berdampak negatif bagi kesehatan mental dan fisik pekerja, serta produktivitas dan kinerja mereka. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui ciri-ciri depresi di pekerjaan dan cara mengatasinya sebelum terlambat. Semoga penjelasan di atas bermanfaat! 

Referensi: