Perbedaan eCommerce dan eProcurement

perbedaan eprocurement dan ecommerce

eCommerce dan eProcurement adalah dua istilah yang sering digunakan dalam dunia bisnis online. Kedua istilah ini memiliki kesamaan yaitu menggunakan teknologi internet untuk melakukan transaksi jual beli barang atau jasa secara elektronik.

Namun, eCommerce dan eProcurement juga memiliki perbedaan yang cukup signifikan dari segi tujuan, proses, pelaku, dan produk yang ditawarkan. Berikut ini adalah penjelasan lebih lengkap tentang perbedaan eCommerce dan eProcurement.

Perbedaan eCommerce dan eProcurement dan Tujuannya

perbedaan eprocurement dan ecommerce

Freepik.com

eCommerce adalah kegiatan jual beli barang atau jasa secara online antara penjual dan pembeli yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan komersial.

eCommerce biasanya dilakukan oleh perusahaan atau individu yang menjual produk atau jasa kepada konsumen akhir (B2C) atau kepada perusahaan lain (B2B). Contoh eCommerce adalah toko online, marketplace, platform sosial media, aplikasi pesan antar makanan, dan lainnya.

Sedangkan eProcurement merupakan proses pengadaan barang atau jasa secara online oleh suatu organisasi yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan operasional atau produksi organisasi tersebut.

eProcurement biasanya dilakukan oleh perusahaan besar, instansi pemerintah, atau lembaga non-profit yang membeli produk atau jasa dari supplier atau vendor yang terdaftar dalam sistem eProcurement.

Contoh eProcurement adalah LPSE (Layanan Pengadaan Secara Elektronik), Bhinneka.com (platform pengadaan online untuk perusahaan swasta), dan ProcurA.

Baca Juga: Proses Procure to Pay yang Ideal Bagi Perusahaan Anda

Proses eCommerce dan eProcurement

Perbedaan eCommerce dan eProcurement selanjutnya ada pada prosesn. eCommerce memiliki proses yang relatif sederhana dan cepat.

Pembeli hanya perlu mengakses website atau aplikasi penjual, memilih produk atau jasa yang diinginkan, melakukan pembayaran secara online, dan menunggu pengiriman produk atau jasa tersebut.

Penjual juga hanya perlu menyediakan katalog produk atau jasa secara online, menerima pesanan dan pembayaran dari pembeli, dan mengirimkan produk atau jasa tersebut.

Sementara itu, pada eProcurement memiliki proses yang lebih kompleks dan lama. Berikut langkah-langkah proses eProcuremen bagi pembeli atau perusahaan:

  • Mengidentifikasi kebutuhan organisasi
  • Membuat dokumen persetujuan pembelian tertulis (purchase order)
  • Membuka tender kepada supplier atau vendor terdaftar dalam sistem eProcurement
  • Mengevaluasi dan negosiasi dengan supplier atau vendor terpilih
  • Membuat kontrak kerjasama dengan supplier atau vendor tersebut
  • Menerima delivery order (DO) atau work order (WO)
  • Melakukan penerimaan dan pengecekan kualitas produk atau jasa yang diterima. 

Supplier atau vendor juga harus mendaftarkan diri dalam sistem eProcurement, mengikuti tender yang dibuka oleh pembeli, memberikan quotation (penawaran harga) kepada pembeli, menandatangani kontrak kerjasama dengan pembeli, mengirimkan DO/WO kepada pembeli, mengirimkan invoice (tagihan) kepada pembeli, dan menerima pembayaran dari pembeli.

Baca Juga: Mengenal Jenis-Jenis E-Katalog dalam Proses Procurement

Pelaku eCommerce dan eProcurement

perbedaan eprocurement dan ecommerce

Freepik.com

Perbedaan eCommerce dan eProcurement selanjutnya ialah eCommerce melibatkan pelaku-pelaku seperti penjual (seller), pembeli (buyer), platform eCommerce (website dan aplikasi), penyedia layanan pembayaran online (payment gateway), penyedia layanan logistik atau pengiriman.

Pada eProcurement melibatkan pelaku-pelaku seperti organisasi pembeli (buyer organization), supplier/vendor penyedia barang/jasa (supplier/vendor organization), platform eProcurement (website/aplikasi), penyedia layanan verifikasi, audit, sertifikasi, legalitas, keamanan data, komunikasi, transparansi, akuntabilitas, monitoring, evaluasi, reporting proses pengadaan online.  

Demikianlah penjelasan tentang perbedaan e-commerce dan eProcurement dalam dunia bisnis berbasis internet. Semoga artikel ini dapat menjadi pertimbangan bagi para pelaku bisnis. e-commerce dan eProcurement merupakan salah satu solusi untuk meningkatkan kinerja pengadaan barang dan jasa di era digital sekaligus menaikkan jual beli.

Namun, keduanya juga memiliki tantangan tersendiri yang harus diatasi dengan baik. Oleh karena itu, diperlukan kerjasama antara pemerintah, swasta, akademisi, dan masyarakat untuk mewujudkan e-commerce dan eProcurement yang efisien, efektif, transparan, akuntabel, adil, dan berkelanjutan.

Referensi: