Inilah 10 Etika Procurement yang Harus Anda Hargai Saat Bekerja!

Jika Anda bekerja dalam departemen procurement, pastinya ada dua pihak yang terlibat, yaitu pihak penyedia barang/jasa dan pihak pengguna barang/jasa. Kedua pihak tersebut tentu saja memiliki kehendak masing-masing untuk mendapatkan keuntungan. Mengapa seperti itu?

Baca Juga: 6 Metode Procurement Barang/Jasa yang Sering Digunakan

Jelas bahwa penyedia barang/jasa menginginkan harga yang tinggi sedangkan Anda ingin mendapatkan barang/jasa tersebut harga yang semurah-murahnya. Tentu saja hal ini tidak dapat dijadikan dasar dalam proses procurement. Maka dari itu, dibutuhkan etika procurement untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Mari, kita simak beberapa etika procurement di bawah ini.

10 Etika Procurement yang Harus Anda Hargai Saat Bekerja:

  1. Melaksanakan tugas procurement dengan tertib, adanya bentuk tanggung jawab agar berjalan lancar serta tepat untuk tercapainya tujuan procurement.
  2. Bekerja dengan sikap profesionalitas dan jujur agar dokumen perusahaan terjaga kerahasiannya.
  3. Menegakkan kehormatan, integritas, kejujuran, dan martabat profesi pengadaan.
  4. Mencegah dan menghindari persaingan yang tidak sehat dengan tidak saling memengaruhi.
  5. Menerima dan bertanggung jawab atas segala keputusan yang telah ditetapkan kedua belah pihak.
  6. Menghindari konflik kepentingan pihak terkait (conflict of interest) secara langsung maupun tidak langsung dalam proses procurement.
  7. Melaksanakan prinsip pengadaan secara konsekuen dalam mengambil keputusan dengan transparan, efisien serta efektif dan tidak diskriminatif.
  8. Menghindari dan mencegah penyalahgunaan wewenang, seperti kolusi dengan tujuan mendapat keuntungan pribadi, kelompok atau pihak yang terlibat dalam procurement.
  9. Menghilangkan budaya dan tidak memberi kompromi terhadap aktivitas korupsi, kolusi, dan nepotisme.
  10. Tidak menerima atau tidak menawarkan hadiah dan imbalan berbentuk apa saja kepada lain pihak.

Baca Juga: Simak Arti Pengertian Purchasing, Proses, dan Tanggung Jawabnya di Sini!

Uraian etika procurement di atas dapat menjadi acuan peningkatan mutu pelaksanaan procurement saat bekerja. Sebab, terkadang kegiatan procurement menjadi titik rawan terjadinya praktik KKN. Selain itu, dibutuhkan pengawasan ketat dari perusahaan tempat Anda bekerja. Semoga artikel ini dapat membantu, salam sukses!

Baca Juga: Prinsip Dasar Procurement yang Bisa Menjadi Acuan


Bagi Anda yang ingin tahu seperti apa sistem kerja ProcurA, segera kunjungi situs web kami untuk informasi lebih lanjut atau segera minta demo dengan mengirim email ke info@procura.id. Demi kenyamanan dan keuntungan perusahaan yang lebih besar, mari pilih solusi e-procurement terpercaya dan andal. Good luck!

Jadwalkan demo ProcurA solusi eprocurement indonesia

Sumber Acuan:

(MS)