Dalam menjalankan sebuah proses penyediaan barang atau jasa, ada banyak tahap yang harus dijalani. Misalnya, seperti proses pembuatan Purchase Requisition (PR) yang kemudian diteruskan ke tahap proses Purchase Order (PO).
Namun, karena memiliki nama serupa antara PR dan PO, banyak pihak yang menyebutkan bahwa kedua dokumen tersebut punya fungsi yang sama. Padahal, jelas arti dari Purchase Requisition adalah pesanan permintaan, sedangkan Purchase Order adalah pesanan pembelian.
Berikut sudah kami rangkum perbedaan Purchase Requisition dan Purchase Order agar Anda tidak mengalami kekeliruan lagi. Yuk, mari simak!
Purchase Requisition atau Permintaan Pembelian
Agar lebih memahami, pengertian Purchase Requisition adalah sarana atau lembar permintaan pembelian, yang ditujukan untuk bagian purchasing supaya dapat dilakukan proses pembelian barang yang dibutuhkan.
Proses permintaan pembelian dimulai dengan dokumen yang dibuat oleh departemen yang membutuhkan untuk diberikan ke departemen keuangan agar mendapat persetujuan. Dalam lembar Purchase Requisition tertera informasi sebagai berikut:
- Departemen pemohon barang atau jasa
- Material barang atau jasa yang dibutuhkan
- Jumlah barang atau jasa yang diminta
- Estimasi harga
- Nama vendor yang menyediakan
Baca Juga: 5 Kesalahan Umum Purchase Order yang Harus Dihindari
Dokumen PR tersebut kemudian diajukan ke kepala departemen atau manajer proyek untuk diteruskan ke departemen keuangan dengan tujuan mendapatkan izin, apakah disetujui atau tidak dalam pengadaan barang atau jasa.
Biasanya, dibutuhkan waktu untuk meninjau pesanan tersebut antara departemen pengadaan dan hukum perusahaan. Jika sudah mendapatkan persetujuan dari departemen keuangan, maka departemen yang melakukan permintaa memberi wewenang kepada departemen pembelian untuk mengeluarkan pesanan pembelian (Purchase Order) kepada vendor yang telah diajukan.
Purchase Order atau Pesanan Pembelian
Purchase Order memiliki arti lembar permintaan pembelian barang atau jasa dari pihak purchasing untuk melakukan proses pengadaan selanjutnya.
Purchase Order dapat pula disebut surat kontrak atau kesepakatan jual beli antar pihak. Tidak jauh berbeda dengan dokumen Purchase Requisition, berikut apa saja informasi yang ada dalam lembar Purchase Order:
- Identitas perusahaan, bisa ditambahkan contact person bagian purchasing
- Detail barang atau jasa yang dipesan, seperti merek, jumlah, dan estimasi harga
- Metode dan waktu pengiriman
- Metode pembayaran
- Mencantumkan nomor referensi/nomor Purchase Order
Baca Juga: 4 Tipe Purchasing Berdasarkan Tujuan Penggunaannya
Setelah vendor menerima Purchase Order tersebut, Anda perlu melakukan follow up terhadap status pesanan yang Anda minta, agar tidak terjadi kesalahan pengiriman.
Biasanya, vendor mengirim invoice atau tagihan bersama dengan waktu pengiriman barang tersebut agar memudahkan kedua pihak dalam menyelesaikan proses intern perusahaan masing-masing.
Secara garis besar, perbedaan Purchase Requisition dan Purchase Order terletak pada waktu pembuatan dan posisi dokumen tersebut. Purchase Requisition dibuat terlebih dahulu untuk diproses di internal perusahaan. Setelah proses tersebut selesai, Anda baru dapat membuat Purchase Order untuk diteruskan ke pihak eksternal perusahaan.
Baca Juga: Perbedaan Procurement dan Purchasing, Ketahui Hal-hal Ini!
Bagaimana? Apakah Anda sudah memahami perbedaan Purchase Requisition dan Purchase Order? Semoga artikel di atas dapat membantu Anda dalam menjalankan proses pengadaan barang atau jasa di kantor. Good luck!
Bagi Anda yang membutuhkan solusi e-procurement andal, profesional, dan terpercaya untuk perusahaan, segera kunjungi situs web Procura.id.
Sumber Acuan:
(MS)